(jomblo) Mencari Makan Part I : Makan gratis? ya nasi berkat kondangan!
9/08/2013 08:08:00 PMHallo teman-teman semua. Dalam postingan kali ini gue akan bahas soal perjalanan cinta makan gue. Semua orang itu butuh makan. Tak terkecuali orang gemuk! camkan itu! jadi gue akan bercerita soal perjalanan gue selama mudik yang banyak sekali diselingi oleh makan-makan. Memang kalo pulang kampung gak makan sepuasnya itu gak enak. Rasanya kayak udah jauh-jauh ke Jepang, tapi cuma numpang pipis terus pulang lagi. Jadilah petualangan makan cowok Single yang berbadan double, ya, double bed ini dimulai.
Perjalanan dimulai dengan mudik dari rumah ke kampung halaman gue di Jawa Timur. Dalam perjalanan pulang ini gak ada yang istimewa. Karena gak ada yang namanya makan-makan. Karena meskipun perjalanan jauh dan tergolong dalam kategori Musafir, gue gak berniat membatalkan puasa. Kenapa? karena selama mudik, gue hanya tidur sepanjang waktu diperjalanan. Hampir setangah perjalanan gue isi dengan tidur didalam mobil. Sehingga LAKNAT SEKALI, kalo gue gak puasa hanya karena alasan Musafir. Hanya sopirlah yang pantas tak berpuasa, karena nyetir. Menurut gue itu juga berlaku untuk pemudik lain yang hanya berleha-leha didalem mobil sambil makan astor yang seharusnya dibuat suguhan di kampung. Mereka cuma penumpang dan gak nyetir kenapa masih harus batalin puasa? Astagfirullah. Kecuali kalo lo mudik naik becak. Penumpang dan sopirnya pasti capek dan itu dibolehkan untuk tidak berpuasa, bahkan itu juga diperbolehkan untuk makan semua rendang yang ada di warung padang!! muahaha!!
Karena tidak ada yang menarik selama di perjalanan mari kita skip langsung ke petualangan makan ini..!!! Muahaha..!!
Kampung pertama gue adalah, Madiun, Jawa Timur. Desa kampung gue ini sangat terpencil. Lo harus membelah perbukitan untuk sampai sana. Dikelilingi pegunungan dan perbukitan dengan hamparan sawah yang sangat luas dan juga hutan Homogen yang berisi pohon jati semua. Kenapa harus hutan homogen?? Entahlah, mungkin pohon Jatinya cowo semua. Coba kalo ada yang cewe, pasti gak jadi hutan homo...gen.
Dari nama kecamatan tempat desa gue ini aja udah bikin laper. Namanya kecamatan Kare. Siapa yang gak laper coba kalo lo ada di dalem kare. Gue gak tau gimana asal-usul tempat ini bernama kare. Mungkin jaman dulu banyak warung Kare bertebaran di tempat ini. Atau mungkin makanan pokok penduduk sini jaman dulu adalah kare. Sarapan kare. Makan siang, kare. Makan malem, kare. Ngemil, juga kare. Bahkan mungkin dulu anak-anak sekolahan kalo jajan, jajannya kare. Jadi ada kare yang dibungkus kering kayak Snack Komo. Iya gitu.
Hari pertama gue di Madiun, gue entah kenapa sehat-sehat aja. Tapi, kalo agak siang tenggorokan suka kering terus perut keroncongan. Aneh ya. Padahal bulan-bulan biasa gue gak gitu. Cuma di bulan Ramadhan aja gue ngerasa gitu. Kenapa yah?? ya, jadi gak ada petualangan yang cukup menarik dari pagi sampe sore selama gue di kampung. Hingga datanglah malam yang luar biasa. Ini jarang banget ada di Jakarta. Inilah yang gue rindukan selama tinggal di jakarta. BERKAT KONDANGAN.
Ya, nasi berkat atau di jakarta biasa disebut nasi besek. Biasanya kita dapat kalo kita habis menghadiri acara kondangan, syukuran, atau pengajian. Hanya dalam event tertentu itulah kita bisa dapet nasi berkat yang khas itu. Lo gak bisa beli nasi berkat di KFC. Kenapa?? karena mereka memang gak jual nasi berkat. Jadi sangat jarang kita bisa makan nasi berkat. Karena gak mungkin setiap hari ada orang ngadain kondangan atau kenduri yang ngundang elo. Nasi berkat di Jakarta sama dikampung itu beda banget. Nasi berkat di kampung gue di Madiun lebh cetar membludak bikin kenyang sampai gak kuat perang. Kalo nasi berkat kondangan di jakarta biasanya udah modern dengan porsi yang kecil. Kayak contohnya, sekarang udah diganti sama nasi box yang isinya biasanya secuil ayam bakar yang gak lebih besar ukurannya dari anak tikus, beberapa helai lalapan, sejumput nasi dan sambel yang gak yahut. Bahkan ada nasi berkat kondangan yang udah diganti sama paket ayam KFC atau paket hokben. Mana dapet hadiah box nasi lagi. Ke khasan sebuah nasi berkat dari event sakral kondangan, syukuran, dan pengajian pun jadi hilang. Untungnya itu gak berlaku di kampung halaman gue.
Sedang asyik-asyiknya berleha-leha di kampung halaman, sehabis magrib om gue datang membawa sebungkus nasi berukuran jumbo. Bungkus nasinya membusung seperti gunung hingga dadanya terlihat. Dada ayam lauknya maksud gue. Biasanya nasi berkat-nya ini dibungkus sama daun jati, sehingga aromanya menjadi makin khas karena daun jati itu. Tapi berkat yang saat itu om gue dapatkan dibungkus dengan kertas nasi biasa. Mungkin nasi berkat-nya protes, karena kalo pake daun jati dia jadi gatel-gatel.
Pertarungan dimulai. Benar saja, waktu nasi berkat-nya dibuka nasinya ukuran double kuli. Ukuran nasinya bagaikan lo beli sepuluh porsi paket hemat yang ada di KFC. Gak tanggung-tanggung lauknya sebelah dada ayam. Entah kemana belahan dada yang lain. Dimanapun sebelah dadanya, hati mereka tetap bersatu *eaa kok jadi gini*. Gak cukup hanya dengan sebelah dada ayam, masih ada beberapa potongan ayam yang lebih kecil lagi didalam nasi berkat itu. Dengan bertemankan oseng-oseng kentang yang pedas dan mi keriting yang yahut serta serundeng yang membuat rasa nasi berkat itu semakin menjadi nano-nano rasanya. Kegurihan dari nasi, kelembutan dari dada yang gurih dan nikmat yang dimasak dengan bumbu tradisional agak basah, serta kelezatan mi, pedasnya oseng-oseng kentang dan manisnya serundeng. Gue dan keluarga gue memakan nasi berkat itu bersama-sama. sebuah kelezatan yang didapatkan dari sebuah kebersamaan.
Nasi berkat ini, benar-benar membawa berkah! mana gratis pulak.
Mau Makan Enak dan Gratis?? Ya, Nasi Berkat Kondangan jawabannya.
untuk mendapatkannya segera datang ke event-event kondangan terdekat. :D
6 komentar
Info bermanfaat sob :)
BalasHapusJangan lupa kujungan baliknya :D
http://anggarafd.blogspot.com
ya mahasiswa didunia dan akhirat harus baca artikel ini, biar irit.
BalasHapus#Blogwalking
http://manusiapinggiran.blogspot.com/
@Farhan : Bermanfaat dimananya bro?? -.-
BalasHapus@Arif : untung gue bukan mahasiswa :p
nasi berkat emang bikin hidup! (',')9
BalasHapus@Ika: nasi berkat cuma bikin kenyang kak. yang bikin hidup itu oksigen. iya gitu kayaknya. -.-
BalasHapusMasih ngebayangin 10 nasi KFC klo di gabungin jadi satu gimana bentuknya ya :D
BalasHapus