Mengejar Cinta Nona (Part 2) : Kekuatan Sosial Media
3/19/2015 08:25:00 AM
Suasana
langit ibu kota saat ini sedang murung. Menyembunyikan si matahari
yang ceria. Baru jam 8 pagi. Tapi, keadaan seperti menjelang malam.
Dino berdiri di depan kompor gas. Menyilangkan kedua tangan di dada.
Bibirnya mengemut lintingan kertas berisi daun tembakau kering.
Matanya tajam menatap teko berisi air yang sedang duduk di atas
kobaran api.
"No,
lo lagi ngapain??" Tanya Dika sambil memandangi Dino. Dino tetap
diam. Raut wajahnya menunjukan dia sedang serius. "No!"
Sentak Dika kesal.
Dino
berbalik. Dengan sedikit memiringkan kepala dia memandang Dika yang
dari tadi duduk di kursi makan tepat di belakang Dino. Dino berjalan
perlahan ke arah sahabatnya itu. Lalu mendekatkan wajahnya ke muka
Dika. Matanya dipicingkan serius memandang dagu Dika.
"Dik,
jenggot lo ada yang putih satu." Katanya pelan.
"Eeee,
buset! lo ngapain sih?? Helah!!" Bentak Dika kesal. Bahunya yang
berotot mendorong wajah Dino menjauh dari dagunya. Rokok di bibir
Dino terjatuh. Dino hanya tersenyum dan memungutnya lagi. 'Belum lima
menit' gumamnya.
"TUUUUUTT...!!!"
Teko berisi air yang dari tadi di tunggu oleh Dino berteriak nyaring,
mengisi ruang udara di penjuru rumah. Dika segera mengangkatnya dari
kompor. Matanya memandang setiap sudut dapur, mencari sesuatu.
"No,
mana kopinya?" Tanya Dika. Teko ditangannya mengeluarkan uap
panas dari ujungnya, sebuah tanda bahwa air di dalam nya mendidih.
Dino ikut memandang ke setiap sudut dapur. Rasanya dia sudah
menyiapkan 3 gelas berisi bubuk kopi. Tapi sekarang tidak ada.
"Perasaan
tadi udah gue siapin deh. Bentar yak, gue siapin lagi." Kata
Dino sambil berjalan mengambil gelas. 3 gelas sudah berjajar di atas
meja makan, Dino memasukan setengah sendok makan gula ke setiap
gelas. Wajahnya berubah kecewa saat dia melihat stoples yang
seharusnya berisi bubuk kopi, dalam keadaan kosong di dalam lemari.
"Dik, kopinya abis." Keluhnya lirih.
"hmm...
gue lagi deh. Perasaan, gue jarang minum kopi." Gumam Dika
sambil merogoh kantong celananya. "Yaudah nih!" Dua lembar
lima ribuan diberikan kepada Dino.
Dibandingkan
dengan dua penghuni rumah yang lain, Dika adalah penghuni yang paling
tajir. Bapaknya seorang pengusaha sukses. Punya 3 bengkel plus salon
mobil, beberapa restoran dan minimarket. Rumah yang mereka tempati
pun adalah rumah milik bapaknya Dika. Dino merasa sangat beruntung
memiliki sahabat seperti Dika dari SD hingga kuliah sekarang ini.
Dewa
yang dari tadi sedang menulis lagu di ruang sebelah mendengar
percakapan mereka, dia melongok-kan kepala di muka pintu dapur.
"sst...ssst!! Lo mau ke warung ya No?" Tanya nya kepada
Dino seperti sedang berbisik. Dino menngangguk. 'Yoi beli kopi' Jawab
Dino sekenanya.
"Dik,
Dik... dah lama nih gak makan gorengan. Mumpung pagi dan hawanya enak
buat malesan, beli dong." Kata Dewa memohon kepada Dika. Dika
yang memang lagi rindu akan makanan favoritnya itu tanpa berpikir
panjang setuju dengan permintaan Dewa.
Udah
2 minggu lebih mereka gak makan gorengan, makanan favorit mereka.
Setelah kejadian Dino bertemu dengan Nona hitam manis yang bagaikan
bidadari dan sekaligus kehilangan jejaknya, Dino jadi sering ngelamun
di rumah, sambil mengeluh soal tempe goreng sepanjang waktu. Karena,
tempe goreng yang mempertemukan dia dengan si Nona. Tapi, tempe
goreng yang baru saja matang jugalah yang memisahkan mereka. Dino gak
tau, apakah dia harus balas budi atau balas dendam ke si tempe goreng
ini. Kedua sahabatnya yang kasihan akhirnya memutuskan untuk tidak
mengkonsumsi gorengan demi Dino. Namun, pagi ini 'libido' mereka
terhadap gorengan sudah tidak mampu terbendung lagi.
Dino
memandang kedua sahabatnya. Rokok yang dari tadi terselip di bibirnya dicabut. Jarinya memilin memainkan batang rokok itu. "Gaes,
bukannya kita udah sepakat ya.. Gue gak tau susuk apa yang dia pake,
Tapi gue ngerasa kayak udah kenal dia lama banget. Gue belum bisa
move on kehilangan dia, Gaes." Ucap Dino lirih
"No,
gini No..." Dewa berjalan menghampiri Dino. Dirangkul sahabatnya
itu. Tangan kirinya menuntun jari Dino yang sedang memilin rokok ke
arah bibir Dino. Sebuah korek dikeluarkan dari saku celana nya.
'cklik' suara korek yang sedang dipantik. Dewa mengarahkannya ke
rokok yang sekarang sudah terselip kembali di bibir Dino. Asap keluar
dari sela bibir Dino menghembus ke arah Dika, di depannya. "No,
lo kapan mau move on. Lo belum jadian sama dia. Bahkan lo gak tau
namanya, dan lo gak bisa move on?" Ucap Dewa lembut. Dika
terkikik.
"No,
gini aja deh..." Dika mengeluarkan selembar 20 ribu dan
memberikannya pada Dino. Dino menerimanya dengan sedikit bingung.
"Sekarang, lo beli kopi nya, sekalian nasi uduk 3 dan jangan
lupa gorengannya. Dan gue mau tempe goreng." Muka Dino berubah
kecewa memandang kedua sahabatnya itu.
"Udah...
lo jalan aja! kami punya ide, biar lo gak jadi anti-gorengan gitu.
Yang penting sekarang lo berangkat dulu sana." Kata Dewa sambil
menepuk bahu Dino pelan, lalu mendorongnya keluar dari dapur.Dino gak
bisa bantah lagi. Dia gak bisa memaksakan kehendak nya untuk terus
menghindar dari tempe goreng.
Sendal
swallow hijau menempel di telapak kaki Dino. Mengikuti dari bawah,
kemana Dino melangkah. Asap putih masih terus berhembus dari sela
bibirnya, terbang ke atas, ke arah awan hitam yang masih murung.
****
Dino
meletakan kantong plastik transparan di meja makan, lalu dia
mengambil 3 buah piring beserta sendok dan meletakannya di meja
makan. Dia mengeluarkan satu persatu bungkusan nasi yang terikat oleh
karet gelang itu dari kantong plastik, lalu meletakannya di atas
masing-masing piring.
"Dik!
Wa! Nasi uduknya nih!" Teriak Dino dari dalam dapur.
"Gorengannya
kagak lupa kan? kalo lupa gue getok lo!" Ancam Dika yang baru
saja memasuki dapur. Dewa mengikutinya dari belakang sambil memainkan
smartphone-nya.
Sekarang
mereka bertiga sudah duduk di kursi makan masing-masing, siap
menikmati sarapan nasi uduk bersama. Dika membuka bungkusan nasi
uduknya dengan mata berbinar, bibirnya tersenyum dengan sedikit suara
decakan nafsu dari mulutnya. Dewa masih membiarkan nasi uduknya
terbungkus. Dia masih berkonsentrasi dengan smartphone nya. Dino
mulai memakan nasi uduknya, dengan sedikit ogah dan tidak nafsu, tapi
dia lapar.
"Eh,
iya..airnya angetin bentar dong Wa. kan tadi mau buat kopi."
Minta Dika kepada Dewa.
Dewa
segera beranjak mengambil teko yang sudah mulai dingin luarnya, lalu
meletakannya di atas kompor lagi. Dika mengambil sepotong bakwan, dia
memakannya dengan lahap. Terlihat bekas minyak diujung bibirnya.
Sedangkan Dino, masih melahap sarapannya dengan gaya yang ogah
ogahan.
"Ambil
gorengannya No. Jangan diem aja dong." Kata Dika pada Dino yang
dari tadi tidak menyentuh gorengan di meja. Dino hanya melirik Dika
sesaat, tanpa berbicara apapun.
Dika
melirik kearah Dewa yang masih asyik memainkan smartphone-nya di
depan kompor, Lalu melirik Dino. Dika menghela nafas, gemas melihat
Dino yang jadi anti-gorengan. Dika meletakan sendok, lalu melirik ke
arah Dewa lagi. 'Wa!' ucapan pelan dari Dika dibarengi dengan tangan
yang melambai menandakan ia ingin Dewa mendekatinya. Dewa berjalan
mendekati Dika.
"Langsung
foto sekarang aja." Ucap Dika pelan di kuping Dewa. Oke, itu
jawaban dari Dewa.
Dewa
segera mengobrak ngabrik kantong plastik yang penuh berisi gorengan.
Mengeluarkan 2 potong tempe goreng yang masih hangat, lalu
menyodorkannya kepada Dino. Dino terlihat bingung dengan apa yang
dilakukan Dewa, tapi dia menerima 2 tempe goreng itu. Memegangnya
dengan penuh tanya.
"No,
liat sini...senyum!" Ucap Dewa tiba tiba yang langsung diikuti
dengan pijaran flash dari smartphone-nya. Dino berkejip menerima
serangan flash yang menyilaukan dan mendadak itu.
"Kita
mau bantuin lo, No. Kita coba cari tau, siapa tuh si Nona hitam manis
yang lo ceritain, lewat Sosial media yang kita punya. You know lah,
Dewa kan cukup terkenal di sosmed, secara anak band banget, video
maker juga." kata Dika kepada Dino yang masih bingung sambil
memegang 2 potong tempe goreng.
'ting
tut' sebuah notifikasi smartphone milik Dino. Dino mengeceknya, ada
sebuah mention di twitter ternyata.
@DewaPutSut:
Cinta memang aneh, karena sepotong tempe goreng ini, @Romadino tau
kalau anjing ada yang homo. Dan dia juga ketemu Nona manis yang
membuatnya jatuh cinta lalu galau hingga sekarang.
pic.twitter.jkdj6846jfy
@DewaPutSut:
Gaes, bantu gue nyari tau, siapa cewek yang suka tempe goreng dan
punya sepasang anjing homo di rumahnya!! Untuk kesejahteraan gue dan
@Romadino. CC: @SeputarAnakMuda @KomIndieBand @3DBand @VidMaker
Sebuah
mention dari Dewa. Dino agak kaget saat membuka tweet pertamanya,
karena terpampang foto dia saat memegang tempe goreng barusan.
Matanya terpejam dengan mulut yang meringis kaget. Entah, Dino harus
merespon bagaimana, karena gak berapa lama kemudian mention
terus-terusan masuk. Mention dari teman dan penggemar dunia maya si
Dewa.
Dewa
dan Dika saling memandang dan tersenyum. Dino memandang kedua
sahabatnya itu sambil ikut menyunggingkan senyum. 'makasih gaes'
ucapnya pelan sambil mengigit tempe goreng. Ya, Akhirnya Dino makan
gorengan lagi. Kedua sahabatnya tertawa melihat Dino.
"Nih,
ambil yang banyak No!" Ucap Dika lantang sambil melempar dua
potong bakwan ke piring Dino, yang langsung di gigitnya lahap.
***
Dua
cangkir kopi yang terletak di meja sudah mulai dingin, tapi cangkir
itu masih terlihat penuh. Dewa masih memainkan smartphone nya,
membaca - baca mention yang masuk. Dino duduk tepat di samping Dewa
ikut membaca mention mention itu.
"heh,
ini kopi belum pada diminum yak. udah dingin tuh" Tegur Dika
yang baru saja duduk tepat di sofa depan mereka. Tapi tak ada yang
menggubris. Dika melenguh, lalu mengambil koran yang tergeletak di
meja, membacanya.
"Coba
yang itu tuh Wa."
"Yang
ini?" Tanya Dewa kepada Dino yang langsung di-iyakan.
"@SintaPusPut:
@DewaPutSut Anjing gue gak homo sih. Tapi temen gue homo, dan dia
suka sama lo, Wa." Dewa geli, lalu menoyor Dino yang cekikikan
disampingnya. 'Tapi dia cakep. Liat tuh ava-nya' ucap Dino, menggoda
Dewa.
"@Isna48:
@DewaPutSut Kalo bicarain soal pecinta tempe goreng saudara gue
@HinataKP tuh rajanya. Dia juga punya anjing jantan 2. Kayaknya sih
pasangan homo, soalnya suka ngendus pantat satu sama lain." Ini
kali ya, Pikir si Dewa yang langsung menge-klik akun @Isna48, untuk
melihat profilnya. Di ava twitternya Terlihat gadis manis sedang
tersenyum dengan gigi nya yang berbehel. Dewa melirik Dino yang
langsung menggeleng menandakan, 'Bukan dia Wa'.
"Coba
akun saudaranya tuh" Pinta Dino kepada Dewa untuk melihat profil
dari akun @HinataKP.
Dewa
langsung membuka profil dari akun @HinataKP. Tweet terakhir dari
akun @HinataKP adalah 2 minggu yang lalu, itu juga hanya shared link
dari path nya dia. Tapi, shared Link ini membuat Dino terhentak, dia
langsung merebut smartphone yang masih dipegang oleh Dewa. Dewa kaget
melihat sahabatnya itu. Begitupun Dika yang sedang asyik membaca
koran, dia teralihkan melihat tingkah Dino di depannya.
'At
Jakarta Pets Festival' Begitu tulisan yang terbaca pada shared link
dari path akun @HinataKP. Dino langsung menekan avatar twitter akun
tersebut, untuk memperbesar gambarnya. Seorang Nona dengan rambut
pendek sebahu, senyum nya manis, kulitnya pun hitam manis. Foto itu
menggambarkan si Nona sedang memegang sebuah es krim cone, dengan es
krim yang memucuk indah berwarna hijau. Berlatar sebuah tempat yang
tidak asing bagi Dino, arena festival hewan peliharaan dua minggu
lalu.
'INI
DIA' wajah manis ini, bidadari ini. Dino menemukannya lagi.
22 komentar
Syukurlah kalau sudah ketemu :D
BalasHapusIya, Alhamdulillah ya. semoga hubungan mereka jadi lancar. Sesuatu...
HapusLihat teknologi terbaru sepeda motor http://adesulaeman.blogdetik.com/2015/03/19/teknologi-pintar-honda/
BalasHapusMaaf Mas, lagi gak ngomongin motor ;(
HapusJalan ceritanya asik sih, unik gitu.
BalasHapusWah makin penasaran gimana kelanjutan ceritanya, ditunggu bro postingan selanjutnya
Makasih Men!!! Baca kelanjutannya ya! XD
Hapustrus terus ceritanyaaa gmna kelanjutannyaaa :o
BalasHapusIiiih Kepo! hahaha. makanya follow blog ini, jangan sampe cerita selanjutnya!!!
Hapusdari dulu keles ini blog udah di follow :3
HapusAnjeerrr. bagus bon bagus. seriusan. cara bercerita lo asik..ditunggu lanjutannya ya
BalasHapusMakasih Mans! sering-sering dateng mari ye untuk update!
Hapusciie ketemu ciieee.. lalu kemudian apa? *hening*
BalasHapusditunggu bang kelanjutannya XD
Oke!! makasih yak XD
Hapusalur ceritanya bagus. ditunggu part 3 nya
BalasHapusMakasih! Part 3 nya sedang di ASAP!!
Hapusmantap, ketemu di jakarta pets festival.
BalasHapusnggak ngegantung ceritanya. tapi penasaran sama kelanjutannya..
Iya ceritanya gak gantung. Tapi yang nulis lagi merasa digantung. eh, kok jadi curhat.
HapusBuruan lanjutin. Gue penasaran nih. Cie gitu jadi maksa haha. Etapi asik loh bon bacanya
BalasHapusMakasih kakak Ica!!! gak apa kok kalo kak Ica maksa. apasih yang nggak buat Butet. BHAK!
HapusWahaha mental stalker berujung manis. :D
BalasHapusStalking itu sehat. dan dibutuhkan. Hahaha
HapusLumayan nih gan kalau dibuat buku, jalan ceritanya itu loh menarik :D
BalasHapus