Hallo guys! sudah cukup lama gue gak nulis untuk blog ini. Gue gak tau dari kalian ada yang kangen atau gak. Yang jelas, seperetinya gue punya pembaca tetap. Yes! siapapun dirimu, wahai pembaca tetapku. Aku menyayangimu! Jika kamu adalah wanita dan mirip Dj Una, Maudy Ayunda arau Raisa, akan kujadikan sebagai pacar. Jika kamu wanita, dan mirip seperti Pretty Asmara, lebih baik ikut OCD dulu sana. Dan jika kamu adalah pria, mendingan pacaran sama Madona saja. Baik kan gue dukung lo pacaran sama Madona. Gue gitu lho.
Pendidikan di Indonesia secara formal dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Taman Kanak kanak atau TK dan Playgroup tidak termasuk sekolah formal. Itu masuknya sekolah Non-Formal. Kenapa? karena di Playgroup dan TK lo cuma diajarin nyanyi abang tukang Bakso dan balonku ada 5. Mentok-mentok paling susah cuma diajarin mewarnai Spongebob. Jujur, sampe sekarang gue masih gak lulus mewarnai Spongebob. Kalo mewarnai masih suka keluar garis. Oke, jadi kalo dihitung hitung lama sebuah sekolah formal yang diwajibkan pemerintahan adalah 12 tahun, hingga SMA sederajat. 6 tahun SD, 3 tahun SMP, dan 3 tahun SMA. Dari semua pendidikan yang diajarkan di sekolah formal, ada sebuah cara yang dilakukan institusi pendidikan untuk menguji para murid itu. Apakah mereka sudah mampu menguasai pelajaran tersebut atau tidak. Sebuah cara dimana para murid dihadapkan pada beberapa kertas diatas meja. Dengan bersenjatakan alat tulis. dan diawasi sepasang (Bisa Lebih) mata yang tajam yang memandang seperti elang kebelet lagi nyari wc umum. Ya, ini adalah UJIAN atau ULANGAN. Ujian atau ulangan diadakan untuk menguji seberapa mampu murid itu menguasai pelajaran yang diajarkan. Ada yang masih inget total ujian yang sudah dilewati hingga lo baca tulisan gue ini?? gak ada? ya, sudah terlalu banyak ujian hingga bikin otak kita gak bisa nge-record berapa banyak ujian yang sudah kita lewati.
Ujian, selain melatih kemampuan kita dalam pelajaran yang sedang diujikan, ternyata memiliki fungsi lain. Ujian juga berfungsi untuk melatih otak kanan kita. Otak kanan adalah otak yang bekerja lebih kreatif dan inovatif. Ya, Ujian juga membuat kita lebih kreatif. Lewat cara apa?? lewat sebuah cara yang disebut.... MENYONTEK!! ya, menyontek. Gue yakin semua orang yang pernah sekolah pasti pernah menyontek.
Pendidikan di Indonesia secara formal dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Taman Kanak kanak atau TK dan Playgroup tidak termasuk sekolah formal. Itu masuknya sekolah Non-Formal. Kenapa? karena di Playgroup dan TK lo cuma diajarin nyanyi abang tukang Bakso dan balonku ada 5. Mentok-mentok paling susah cuma diajarin mewarnai Spongebob. Jujur, sampe sekarang gue masih gak lulus mewarnai Spongebob. Kalo mewarnai masih suka keluar garis. Oke, jadi kalo dihitung hitung lama sebuah sekolah formal yang diwajibkan pemerintahan adalah 12 tahun, hingga SMA sederajat. 6 tahun SD, 3 tahun SMP, dan 3 tahun SMA. Dari semua pendidikan yang diajarkan di sekolah formal, ada sebuah cara yang dilakukan institusi pendidikan untuk menguji para murid itu. Apakah mereka sudah mampu menguasai pelajaran tersebut atau tidak. Sebuah cara dimana para murid dihadapkan pada beberapa kertas diatas meja. Dengan bersenjatakan alat tulis. dan diawasi sepasang (Bisa Lebih) mata yang tajam yang memandang seperti elang kebelet lagi nyari wc umum. Ya, ini adalah UJIAN atau ULANGAN. Ujian atau ulangan diadakan untuk menguji seberapa mampu murid itu menguasai pelajaran yang diajarkan. Ada yang masih inget total ujian yang sudah dilewati hingga lo baca tulisan gue ini?? gak ada? ya, sudah terlalu banyak ujian hingga bikin otak kita gak bisa nge-record berapa banyak ujian yang sudah kita lewati.
Ujian, selain melatih kemampuan kita dalam pelajaran yang sedang diujikan, ternyata memiliki fungsi lain. Ujian juga berfungsi untuk melatih otak kanan kita. Otak kanan adalah otak yang bekerja lebih kreatif dan inovatif. Ya, Ujian juga membuat kita lebih kreatif. Lewat cara apa?? lewat sebuah cara yang disebut.... MENYONTEK!! ya, menyontek. Gue yakin semua orang yang pernah sekolah pasti pernah menyontek.
"Jangan sebut dirimu seorang pelajar jika belum pernah menyontek" -Abon-
Menyontek juga termasuk dalam fase pendidikan. Tapi dia tidak diakui. Ini adalah fase pendidikan secara tidak langsung. Gue yakin, Presiden sekelas SBY ataupun Barrack Obama pun pernah menyontek. Tanya aja sama temennya yang pernah di mintain contekan. Menyontek membuat kita menjadi lebih kreatif. Nah, disini gue mau berbagi sedikit trik cara-cara nyontek yang aman. Gak banyak tapi ya. Cuma dikit.
1. TULIS BAHAN CONTEKAN DITEMPAT YANG TIDAK DICURIGAI
Jika pelajaran yang sedang diujikan tidak membutuhkan catatan yang panjang, lo bisa pake trik ini. Tulis bahan contekan yang mau lo pake di tempat yang tidak dicurigai oleh pengawas. Jangan pernah nulis contekan itu di sebuah kertas. Karena saat lo mau baca, itu pasti akan dicurigai. Cari perantara lain yang bisa dicoret-coret. Kayak di balik kartu ujian contohnya. Tulis contekan itu semuat mungkin di baik kartu ujian. Yakinlah! pengawas gak bakal kok liat ada apa di balik kartu itu. Atau kalo lo orangnya suka bawa sapu tangan saat ujian, lo bisa nulis contekan tadi di sapu tangan lo. Pengawas gak akan curiga dan melarang lo bawa sapu tangan di kelas. Karena dia gak mau lo keringetan lalu ngelap muka lo pake kertas ujian, atau lo keringetan lalu menimbulkan bau yang tidak sedap yang bisa menewaskan harimau seberat 200 kilo.
2. TOILET PAHLAWANKU
Toilet bisa menjadi pahlawan saat ujian. Bagaimana caranya? simpen contekan di toilet. Trik ini cocok bagi lo yang punya daya ingat tinggi, dan ruang ujian yang deket sama toilet. Contekan disini, bisa berbentuk buku, coretan di dinding, coretan di Kertas, ataupun guru Les yang nungguin di dalem toilet. Trik ini mengandalkan daya ingat juga. Kenapa? karena lo juga harus mengingat banyak jawaban dalam sekali pulang pergi ke toilet. Lo gak bisa terus-terusan beralasan ijin ke toilet. Selain mengandalkan daya ingat, trik ini juga mengandalkan kemampuan lo dalam merayu. Sangat beruntung, jika lo dapet pengawas yang baik hati mau mengijinkan lo untuk ke toilet. Jika lo dapet pengawas yang jahat dan gak mau kasih ijin lo, lo cukup bilang "Baiklah, Ibu saya beri pilihan. ibu mau bersihin pup saya yang berceceran di lantai dan celana, atau mengijinkan saya pergi ke toilet? ibu gak sayang sama usus saya? jadi, gitu. ibu gak sayang sama usus saya. guru macam apa ibu itu! ibu kan pernah bilang kalo kita gak boleh menahan buang air agar tak merusak sistem pencernaan kita! dasar guru biologi abal abal! Ibu pengertian dong!" lalu si Ibu guru pengawas jahat menjawab "kapan saya bilang gitu? saya kan guru Sejarah. bego!"
Ini bisa jadi senjata terakhir. Trik ini mengandalkan kamampuan pencernaan lo yang lemah. Pastikan lo siapin contekan di dekat meja ujian lo. Sebelum masuk ruang dan memulai ujian, makanlah jengkol sebanyak-banyaknya. Kalo bisa yang udah setengah basi. Atau basi sekalian. Lalu, tinggal menunggu waktu buat lo merasa gejolak-gejolak pemberontakan di dalam lambung. Mengalir ke usus. Lalu. Keluar dari anus. Pastikan gas yang keluar menyebar secara merata. Dan beri porsi yang lebih banyak ke arah pengawas. Seketika, gas lo tadi menjadi racun mematikan yang bisa membuat pengawas tersebut pingsan minimal 3 hari. Di saat itulah aksi mencotek lo di jalankan.
Oke, kayaknya 3 trik aja ya yang gue kasih. Gue gak mau terlalu banyak ngasih. Biar otak kanan kalian lah yang bekerja. Memikirkan cara terkreatif untuk membuat trik mencotek. Gue nulis gini bukan berarti mendukung praktek menyontek. Justru ini gue dedikasikan untuk memberantas para pencontek.
Tulisan ini, gue persembahkan untuk para guru agar mereka tau bagaimana cara murid mereka menyontek sehingga dapat mengantisipasinya. Hahahaha. gue jahat ya? dikit!
TOLONG SEBARKAN TULISAN INI KE PARA GURU DI INDONESIA.
PESAN: kalo mau disebarin ke luar negeri, tolong di translate dulu.